Sujadi , Sang Peramu Pupuk Organik
Cirebon, Peristiwa
Pekerjaaan apapun kalau dilaksanakan dengan benar tekun dengan
kesabarannya sambil memilah-kelemahannya akan bisa menemukan
penemuan-penemuan, seperti seorang petani Sujadi Kangoloh kelahiran
Desa Pekantingan Kec. Klangenan - Cirebon , karena tekun dan rajin di
bidang pertanian akhirnya dia sampai bisa membuat pupuk dan obat
insektisida dari bahan organik beberapa dedauanan yang di ramu, yang
tidak memakai bahan kimia.
Kini Sujadi tidak tangung-tangung membuat pupuk pelengkap cair yang
diberi nama BIOGAN , dan dua
insektisida , LIBAS (Insektisida
Cair) dan Brantas (
Isektisida tepung ), nama penemuan Sujadi itu mempunyai arti
tersendiri dengan kepanjangan BIOGAN ( Bila Ingin Oke Gunakan pupuk
Alami Nyata), LIBAS ( Lihat dulu Baru Basmi ), BRANTAS ( Berikan
Racun Alami yang Nyata Tanaman Anda Bisa
Subur ).
Dengan kegunaannya BIOGAN pupuk pelengkap cair untuk menyuburkan
tanaman dan meningkatkan produksi, LIBAS untuk memberantas wereng,
walang sangit, kupu-kupu dan ulet, sedangkan BRANTAS penggunaannya
sama dengan LIBAS namun pemakainnya di Campur dengan pupuk, untuk 2
kali pemakian dalam satu musim saat pemupukan pertama dan kedua.
Dengan adanya penemuan-penemuan ramuan dari dedaunan oleh Petani
rajin Sujadi saat ditemui mengatakan , “kami meramu bahan organik
dari dedaunan karena meningkat pupuk harganya mahal, akhirnya saya
terketuk untuk mencari akal akhirnya saya bisa menemukan ramuan ,
yang diberi nama BIOGAN , LIBAS dan BRANTAS bahkan hasil ramuan saya
sampai diuji coba Departemen pertanian pusat di Laboratorium dan
buktinya pun memuaskan khususnya di pantai – pantai Cirebon banyak
memakai ramuan saya , “ kata SUJADI.
Lebih jauh Sujadi mengatakan , “bahkan pemasarannya hasil ramuan
saya hampir seluruh Nusantara seperti di Jawa Tengah, Tegal (Bapak
Setio Budi) di desa Randu Sari , Jogya ( Bapak Bambang) Desa
Kaliurang . Batang ( Bapak H. Achmad Wahyono) Desa Kertosari kec.
Batang Jawa Timur kabupaten Lamongan ( Bapak Yohanes Ngasih ) BPP
Solopuro Desa Derajat Kecamatan Pajitan.
Jawa Barat diseluruh KTNA kecamatan, di luar Jawa : Kalimantan,
Sulawesi, Medan, Palembang dan NTB, “ katanya.
“Semenjak tahun 1996 yaitu dulu hanya satu ramuan waktu itu namanya
BIOTON, karena perkembangan jaman dan pemikiran saya, sehingga pada
tahun 1999 menjadi lebih banyak ,” katanya.
Sedangkan pemakiannya menurut Sujadi, untuk BIOGAN 2 liter/ha dalam 3
kali aplikasi, LIBAS, 2-3 liter/ha penggunaannya lihat dulu baru
basmi. “ Sedangkan BRANTAS 20 kg /ha yaitu 2 kali pada saat
pemupukan pertama dan kedua harus dicampur dengan pupuk, “ kata
Sujadi . (Lim)