BAWANG SUMENEP MAMPU BERPRODUKSI 8,5 TON PER HEKTAR
Petani desa Sukamulya kec. Garawangi kab. Kuningan ( Emod Ahmad, 59
Thn) berhasil menerapkan teknologi BIOGAN pada tanaman bawang Sumenep
Purbalingga sehingga meningkatkan produksi hingga mencapai 8,5 ton per
hektar dari sebelumnya hanya 5,7 ton per hektar.
Dia menjelaskan jumlah anakan jumlahnya meningkat sampai 20 buah sementara jenis yang sama Tanpa Perlakuan Biogan
rata-rata hanya 16 buah, dan varietes Sumenep lokal mempunyai anakan
rata-rata hanya 6 (enam ). Dengan produksi sebesar 8,5 ton /hektar Emod
terlepas dari kerugian karena harga bawang saat panen sedang jatuh
antara Rp 2.500 – s/d Rp 2.700 , per kg ” Kalau tidak ada BIOGAN
mungkin saya sudah mengalami kerugian karena harga bibit bawang saat
penanaman mencapai Rp.12.000,- per kg ” . Katanya.
Dia menjelaskan dari hasil panen 8,5 ton , dia mendapat pendapatan
kotor sekitar Rp 22.000.000,-, sementara biaya produksi sekitar Rp
18.000.0000,- , sehingga masih ada keuntungan Rp. 4.000.000,- , pada hal
jika harga masih sekitar Rp 6.000,- per kg keuntungan bisa berlipat
ganda sampai Rp. 33.000.000,- hanya dengan luasan 2.800 m2 . Berkaitan
dengan aplikasi pemakain BIOGAN, dia menjelaskan “pada umur
15 s/d 25 hari penyemprotan dengan BIOGAN dilakukan 2 kali seminggu,
lalu pada umur 50 hari s/d 2 bulan penyemprotan dilakukan seminggu
sekali, dan pada umur 70 hari penyemprotan tetap dilakukan seminggu
sekali, dan pada umur 70 hari penyemprotan tetap dilakukan tetapi tidak
dengan BIOGAN, hanya peptisida untuk menghindari tanaman bawang dari
hama Kutu Daun “.
Kuningan , 1999
Emod Ahmad(59 thn) Garawangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar