Sujadi,
Petani Andalan penemu Pupuk Unggulan Brantas
SUJADI(46) , benar-benar
seorang petani enterpeneur. Tak sia-sia gelar Petani
Andalan
yang disandang petani asal Desa Pekantingan Kecamatan Klangenan
Kabupaten Cirebon ini. Dengan ketekunannya yang luar biasa, ia
berhasil menciptakan produk pupuk yang inovatif.
Pupuk cair dan insektisida organik ini diramunya dari berbagai macam
tumbuhan asli Indonesia. Karya inovasinya ini bahkan sudah digunakan
ratusan petani di Pulau jawa.
Sujadi, yang juga ketua Penangkar
Benih Kabupaten Cirebon, kepada Antara menjelaskan,
pupuk cair unggulan ciptaannya itu diramu dari sekitar 20 macam
tumbuhan yang mengandung unsur hara makro dan mikro secara seimbang
serta hormon pertumbuhan lainnya.
“Pengaruh hormon ini cukup besar dalam memacu pertumbuhan tanaman,
namun pihaknya sendiri belum mengetahui rumus kimianya.” kata
Sujadi.
Sementara dua jenis insektisida organik lainnya baik yang berbentuk
bubuk dengan nama dagang “Brantas” maupun berbentuk cair dengan
nama “Libas” mempunyai efek alami membunuh hama tanpa merusak
lingkungan dan aman bagi petani pemakainya.
“Petani pemakai tidak perlu khawatir keracunan karena semua bahan
pupuk itu diramu dari tumbuh-tumbuhan.” katanya.
Sampai sekarang dia sudah memperkerjakan 10 tenaga buruh dengan
kapasitas produksi masing-masing untuk 500 liter Biogan, 5.000 kg
Brantas dan 500 liter Libas per bulan.
Memuasakan
Beberapa petani Cirebon , Indramayu dan Majalengka, dalam keterangan
kepada Antara menyatakan rasa puas dengan hasil ramuan pupuk Sujadi.
Dari hasil produksi para petani ternyata meningkat hingga dua kali
lipat
Sementara H.M Jured Munawir(42), seorang petani asal Desa
Linggarjati, kabupaten Indramayu meyatakan kekagumannya atas daya
kerja biogan karena mampu meningkatkan 20 persen hasil panen padinya.
Bubuk pupuk Brantas juga ternyata
efektif mengusir kupu-kupu putih yang biasa bertelur pada persemaian
padi, kata Ijah, rekan Sohib, ketua Koptan Kibuyu Jaya,
termasuk tikus sawah.(ant)
Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar